Amanah Besar
Pada akhirnya akan ketahuan juga amanah itu dipikul sebaik mungkin atau tidak. Kita semua punya amanah masing-masing dalam kehidupan pribadi keluarga. Ataupun kehidupan sosial. Seorang pemimpi memikul amanah besar karena harus bertanggung jawab dengan jutaan rakyatnya. Makin besar amanahnya makin mudah mengantarkannya ke surga. Tapi jika amanah dikhianati akan mudahnya pemimpi diceburkan ke neraka. Setiap keputusannya berbicara kelipatan. Berdampak besar bagi banyak orang amanah besar konsekuensi besar.
Contoh jika pembiayaan pembangunan tol standar internasional sebesar x per km, tiba-tiba faktualnya menjadi 2x per km. Harga tiket tol seharusnya y per km tiba2 menjadi 2y per km. Demikian juga dengan pembangunan airport dan semua insfrastruktur lainnya.pemimpin thiking pasti akan teliti dalam hitung-hitungan pembiayaan. Namun kenapa semuannya menjadi tidak wajar? Pasti bukan di hitung-hitungan! Ini persoalan pemihakan siapa yang diberi untung lebih banyak? Ini akan berpontensi terjadi pengkhianatan besar.
Bagi pemimpi bergenetik thinking yang memilki kekuatan adil dan objektif juga berpantang diseir orang lain. Ia memiliki karakter kemandirian. Namun suasana indonesia oligarki kekuasaan. Selalu ada tangan-tangan besar yang mengatur indonesia. Hal ini tidak bisa dihindarin ada negara –negara super power yang mendikte indonesi. Ada taipan-taipan besar yang mengangkangi indonesia maka kemandirian. Pemimpi n T menjadi fana.
Masih ada ruang dan waktu untuk memperbaiki keadaan agar pemimpi T berhasil membangun infrastruktur kemudahan (asset) dan bukan membangun insfratktur kesusahan (liabilities) menjadi beban generasi indonesia di masa yang akan datang.
Hikmah bagi kita semua adalah memilih pemimpin itu pada akhirnya memilih pemihakan. Kepada siapa ia memihak? Jika pemimpi negarawan ini level moralit. Apalagi jika pemihakannya secara spiritual demi investasi akhiratnya pasti ia akan berani melawan kekuatan besar yang mendikternya demi pertanggung jawaban kepada tuhannya.
Pemetaan vertikal dan menjadi salah satu keunikan semoga bermanfaat.
Referensi
Telaah bapak farid poniman, penemu STIFIn