Keunggulan Kompetitif Khusus
Menurut kwik kian gie indonesia telah dimiskinkan secara struktural juga tidak memiliki ke unggulan kompetitif untuk bangkit. Satu-satunya yang dimiliki keunggulan komparatif dalam bentuk sumberdaya alam itupun sudah dijual kepada asing. Hanya pemimpin visioner bernyali yang bisa menghadapi situasi sulit ini. Yang berani meminta hair cut terhadap utang struktural atau setidaknya penjadwalan ulang.
Mungkinkah indionesia bangkit? Sangat mungkin jika ada erdogan atau mahathir atau soekarno baru di indonesia yang kepemimpinannya didedikasikan untuk bangkit dari kemiskinan struktrual tersebut. Yang berani menhentikan campur tangan asing dalam bentuk apapun. Dan yang paling penting adalah dekat dengan ualama untuk bangkit menjadikan keshalehan sosial sebagai plaform utama untuk bangkit yaitu soekarno baru yang tidak memenjarakan hamka-hamka yang justru merupakan aset utama bangsa.
Kenapa kedekatan ulama dan umat itu yang paling penting? Faktanya kebanyakan para pejajah, perpanjangan tangan penjajah dan para penghianat bangsa bertidak individualis kapitalis dan oportunis membawa hasil eksploitas (sumber daya dan pasar) di indonesia keluar negri. Mereka telah memetingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan bangsa. Hanya suaranya vokal yang sok pancasilais insya allah ulama dan umat tidak akan melakukan itu. Karena sejarah membutikan bahwa kemerdekaan berkat kucuran darah para syuhada.
Keunggulan kompetitif khusus itu akan datang dari keberkahan bangsa berkat keshalehan mereka. Sujud-sujud mereka telah menjadi gravitasi tarikan rezeki sumberdaya alam di bawah kening-kening mereka. Biaya sosial dan bencana menjadi berkurang karena keshalehan mereka menunda kemurkaannya. Hal terutama kesyukuran dan kesabaran yang telah mereka teladani dan terutama kesyukuran dan kesabaran yang telah mereka teladani dan tularkan kepada umatnya mebuat sirkulasi rezeki berputar lebih cepat. Sehingga meski rezeki terbatas tetap bisa diputar lebih cepat menimbulkan pemerataan distribusi rezeki.
Bahkan bisa menjadi keunggulan komparatif khusus berkat banyaknya jumlah manusia indonesia yang terlahir islam sebagaimana perkembangan pesat jumlah umat islam di eropa saat ini dan akan makin pesat ke depan jika jumlah umat banyak dan kemudian dibangkitkan oleh pemimpin visioner akan mengubah indonesia bukan hanya terbatas dari kemiskinan struktural bahkan bisa menjadi adi kuasa baru apalagi jika ditambah memulai dengan menata keunggulan kompetitif indonesia berbasis kekuatan genetiknya.
Referensi
Telaah bapak farid poniman, penemu STIFIn