POTENSI IBADAH
Temukan potensimu, SYUKURI potensimu dengan menggali horizontal POTENSI IBADAHMU
Ada orang yang kencang sholat rawatibnya,tapi sedekahnya susahnya bukan main.
Ada orang yang rajin tilawah, tapi kurang rajin untuk mendatangi taklim.
Ada orang yang susah untuk bangun tahajjud di sepertiga malam,namun shaum sunnah istiqomah.
Ada orang yang tidak bisa menjaga mulut dari ghibah,namun dirinya sangat berbakti pada kedua orang tuanya.
Ada orang yang susah basa basi untuk sekedar tersenyum kepada orang lain, namun penolongnya tak ketulung.
Ibadah ialah luapan rasa syukur pada Allah, Sungguh, sangat banyak hal-hal yang harus disyukuri seorang hamba.
Nikmat tersebut baru akan terasa nilainya ketika Allah SWT telah mencabutnya. Jadi, sebelum Allah mencabut nikmat itu, syukurilah keberadaannya.
Termasuk syukur atas capaian ibadah yang telah kita kerjakan secara rutin. Karna, pada hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna termasuk dalam urusan ibadah.
Dan juga potensi ibadah seseorang berbeda beda, ada yang lebih sering baca qur’an di banding sedekah, ada yang lebih sering berdzikir dibandingkan sholat malam, maka dari itu pintu surga pun diciptakan tak hanya satu. ada pintu shalat bagi yang ahli shalat, ada pintu sedekah bagi yang ahli sedekah, ada pintu ar-Rayyan bagi yang ahli shaum. Allah Maha Tahu…
ada pintu shalat bagi yang ahli shalat, ada pintu sedekah bagi yang ahli sedekah, ada pintu ar-Rayyan bagi yang ahli shaum. Allah Maha Tahu…
Ketika seorang hamba sudah mengetahui hakikat ibadahnya sebagai bentuk syukur, saat itulah ibadah bisa menjadi perisainya. Seorang yang menunaikan kewajibannya dan juga menambahnya dengan ibadah-ibadah sunah akan bermuara pada kecintaan Allah. Ketika ia sudah mendapatkan cinta Allah, seluruh aktivitas yang ia jalani di muka bumi adalah restu dan rida dari Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah dalam hadis qudsi: “Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku senangi daripada melaksanakan apa yang Aku fardukan atasnya. Dan, tidak pula hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri dengan melakukan amalan-amalan sunah, sehingga Aku mencitainya. Dan, bila Aku mencintainya, menjadilah Aku telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang dengannya ia memegang, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Apabila ia bermohon kepada-Ku maka pasti Ku kabulkan permohonannya, apabila ia meminta perlindungan-Ku maka pasti ia Ku lindungi. (HR Bukari Muslim).
Dengan mengenal potensi diri ,maka kita pun memiliki cara efektif untuk menggundang ridho Allah SWT dengan ikhtiar mencangkul langit lewat pintu ibadah unggulan atau potensi ibadah kita .
Dalam konsep STIFIn, perbedaan menggali potensi ibadah berbeda beda sesuai kepribadianya. Contohnya:
Sensing introvert unggul dalam tenaga fisik, maka ibadah unggulanya ialah ahli dalam shalat. Contoh lain sensing ekstrovet yang dermawan, maka ibadah unggulanya ia rajin bersedekah. Begitu pula thingking introvet yang focus, maka dalam sholatnya ia lebih mudah khusyuk. Lain lagi dengan thingking ekstrovet yang tajam analisanya, sehingga ia gemar ikut kajian atau ta’lim. Intuiting introvert yang dikenal dengan sebutan perut panjang, ia ahli puasa. Sementara, intuiting yang gemar membaca, ia ahli tilawah.feeling intovet yang mempunyai charisma berlebih, ia ditandai dengan gemar berwudhu. Feeling ekstrovet yang intens dalam berdiskusi menandakan ia gemar liqo. Dan tak lupa insting yang mempunyai jiwa pengorbanan, ia dikenal dengan ahli qurban atau disebut juga ahli nashir yang artinya, gemar menolong.
Kalian termasuk yang mana?
Sudah tau kah potensi pintu surga mana yang akan antum dan antenna masuki ? Silahkan test STIFIn untuk membantu mengoptimalkan potensi diri untuk bisa memilih pintu yang sesuai dengan potensi genetik