Rumah tangga berkah
Kemanakah arah kiblat Role model Rumah Tangga yang berkah?
Bila menginginkan Rumah Tangga yang berkah, bisa meneladani rumah tangga Rasulullah. Istri-istri dengan karakter beragam mampu hidup bersama beliau secara sukarela dan harmonis. Seluruh istri-istri Rasulullah mewakili karakter perempuan di muka bumi. (Merujuk sesuai pandangan Ustadz Adi Hidayat).
…
Rumah Tangga yang berkah itu memiliki kebaikan yang banyak, permanen, abadi, kontinyu terus menerus. Bukan hanya sekali-sekali baik. Setiap kali baik dan selalu baik.
…
Percayalah kalo kita sudah berbuat baik, kebaikan yang sudah kita buat walau tidak diharhai pasangan, akan tetap dihargai oleh Allah!
Misal saat suami dzolim, lupa tidak menghargai/mengapresiasi, percayalah ada Allah yang akan menghargai. Jangan pernah putus asa karena perilaku suami. Boleh jadi suami lupa, masih bisa diingatkan. Jika suami tidak bisa diingatkan maka tetaplah On the right track. Istri teruslah berbuat baik.
Tetaplah berbuat baik kepada pasangan. Enggak usah itung-itungan pasangan sudah membalas atau belum kebaikan kita. Berbaik hati atau tidak dengan kita. Yang penting kita berbuat baik ikhlas karena Allah. Terus naikkan maqom.
Jangan merasa sudah berbuat baik tapi belum dibalas oleh pasangan. Karena Allah tidak pernah sedikitpun mengingkari janji-Nya. Kebaikan Sekecil biji zarah pun akan ada balasannya.
Bila salah satu pasangan terus naik maqom sementara yang lain tidak mau naik maqom, terus maksiat (na’udzubillah), biarlah mekanisme alam yang akan memisahkan dengan sendirinya. Jika akhirnya takdir menentukan terpisah maka akan diberi yang baik, meninggalkan pasangan yang tidak mau naik maqom.
Yakinlah dengan janji Allah: Yang baik untuk yang baik, yang jahat untuk yang jahat. Q.S AnNur ayat 26. Pasti akan terjadi hubungan yang SEKUFU yang selevel. Karena itu jangan pernah terlalu berpamrih ketika suami lupa memuji/mengapresiasi, ngambeknya sampai 1 tahun.
Contoh mekanisme alam, maksudnya begini:
Kalo istri menjadi sangat sholeh ( naik maqom ke atas) sementara suami tidak naik-naik, sampai levelnya menjadi berbeda jauh.
Mekanisme alam itu akan ada sebab-sebab dimana perceraian akan terjadi, seandainya mereka levelnya memang berbeda jauh. Atau kalau perceraian ini tidak terjadi, sang wanita akan dijaga kehormatannya, kesuciannya, kebaikannya. akan dihargai di mata Allah dan akan diberi tempat yang khusus oleh Allah.
Bisa berkaca ke Asiyah istri Firaun.
Firaun begitu dzolim, Asiyah begitu sholeh.
Apa yang terjadi?
Setiap Firaun mau datang untuk menggauli Asiyah, baru dia masuk kamar. Tercium aromanya bau Asiyah yang begitu menawan dengan Nur ala Nur nya, maka di pintu ia baru melangkah, Firaun sudah ejakulasi. Sehingga Asiyah belum pernah disentuh, Firaun udah ejakulasi dulu. Itu yang terjadi bila baik maka akan dipelihara oleh Allah dipelihara malaikat. Seandainya pun tidak terjadi perceraian maka diletakkan oleh Allah di posisi yang terhormat sesuai dengan maqomnya.
Karena itu jangan pernah khawatir. Jangan pernah merasa/berpikir seperti ini: “Saya engga mau cerai sama suami saya. Biarkan klo suami saya jahat, saya ikut jahat. Supaya engga terjadi perceraian.”
Percaya pada Allah bahwa, Kebaikan kita akan ditempatkan oleh Allah pada posisi yang istimewa sesuai dengan amal sholeh kita sendiri.
Bagaimana dengan anak-anak?
Kalo kita sebagai orang tua naik maqom, maka seandainya pun terjadi perceraian maka anak-anak justru akan mengambil ibroh hikmah mendapatkan sesuatu ilmu yang baru dari aliran energi ibunya yang bertambah baik tadi. Tidak usah khawatir. Justru perceraian itu telah menyelamatkan anak-anak dari kasarnya suami, dari dzolimnya suami yang tak kunjung kembali pada agama Islam, kembali ke jalan yang benar, dari suami yang terus berada di Islam pinggiran. Istri akan diselamatkan oleh Allah termasuk anak-anaknya. Karena akan diberi energi terbaik oleh ibunya.
…
…
Karena itulah mengapa menghadirkan Rumah Tangga Berkah itu dimulai dari Suri Rumah yang mengenali role model rumah tangga terbaik. Role model disini adalah bisa mengaca pada personel, tokoh-tokoh tertentu: istri-istri Rasulullah. Bisa juga role modelnya adalah sesuatu yang impersonal, seperti apa yang dibahas oleh tematik STIFIn Suri Rumah: mesti ada sistem, mesti ada atmosfer, mesti membangun tradisi yang baik.
Itu role model berdasar pendekatan STIFIn. Yang paling penting bagi seorang Suri Rumah adalah Lakukan Pengorbanan terpenting dalam rumah tangga: me time dikurangi diganti dengan we time (waktu bersama). Itulah ciri naik level dari mentaliti ke moraliti: me time diganti dengan we time.
Yang dibicarakan oleh Suri Rumah, jangan sebentar-sebentar istri bilang: “Abang engga ngertiin aku..” Jangan berulang-ulang muncul kata-kata demikian.
Seringkali wanita meledak-ledak sesaat yang disebabkan oleh keperluan sesaat juga, yang belum tentu itu aligning dengan big picture nya dia, dengan dreamnya, dengan jalan hidupnya.
Laki-laki sebagai pemimpin memang harus mengajak pada jalan kembali. Jalan yang sebetulnya ia inginkan tapi ia lupa, disebabkan oleh emosi sesaat, oleh syahwat sesaat, oleh pencetus-pencetus sesaat.
Itulah yang perlu dikorbankan oleh istri demi kepentingan bersama suami dan anak-anak.
Jangan pernah berpikir bahwa: “saya berjerih payah, membuat suami hebat dan anak-anak hebat tapi saya engga dihargai.”
Seringkali terjadi pada perempuan begini: ” Saya sudah pontang panting! disapa juga engga! Dipuji juga engga! Di apresiasi juga engga! Saya merasa sama sekali tidak dihargai.”
…
…