STIFIn, mengurai miskomunikasi pasangan.
(By: Abu Imam Alkasbi).
Saya suami ber MK Intuiting, Istri saya seorang Feeling. Suatu ketika (sebelum test STIFIn) kami berliburan ke Brastagi (daerah wisata pegunungan di Sumatera Utara).
Kami berangkat sedari pagi selepas subuh menghindari macet sekaligus memaksimalkan waktu bersama keluarga.
Sekitar pukul sepuluh malam kami baru tiba dirumah. Capek, sudah tentu, tapi pastinya kami semua senang, anak-anak pun senang.
Setelah membereskan semua barang, saya bergegas untuk tidur melepas lelah, tetiba istri menahan diri saya dan meminta waktu sejenak untuk ngobrol sebelum akhirnya bersamaan masuk ke kamar.
Saat badan saya terasa penat sekali sehabis menyetir seharian dan tidak ada cara lain selain segera tidur, namun istri masih meminta sedikit waktu untuk ngobrol, saya menolak. Saya beralasan mengobrol bisa dialihkan keesokan hari atau waktu yang lebih tepat lainnya.
Tetiba istri berkata “tuh kan ayah, ayah gak pernah mau dengerin mama, ayah selalu maunya sendiri, gak pernah punya waktu sedikit saja untuk kita ngobrol serius.”
“Yaudah, ngobrol aja dikasur”, jawab saya.
“Alah, pasti ayah tidor, ayah kan paling cepat soal tidor.”
Saya terhenyak, dan hati mulai panas. Keributan kecil pun terjadi. Dan kesenangan di hari itu kami tutup dengan memendam emosi, dan entahlah.
Setelah STIFIn, saya tersadar mengingat kejadian itu. Masing-masing kami tersadar bahwa mengapa saya yang Intuting selalu ingin tidur ketika lelah, dan istri selalu ingin ngobrol bahkan ketika penat sudah diubun-ubun. Karena ternyata kami memiliki kalibrasi yang berbeda-beda.
Sahabat, sadar atau tidak, disengaja atau tidak, miskomunikasi yang selalu terjadi dalam rumah tangga kita, tanpa ada upaya untuk memperbaikinya lambat laun akan menggerus kebahagiaan demi kebahagiaan kita dalam rumah tangga.
Apa yang terjadi dalam rumah tangga kami, cukuplah diambil hikmahnya saja, jangan sampai sahabat mencontoh hal yang sama, membiarkan sesuatu hal yang kita sendiri tidak tau bahwa kita belum tau.
Test STIFIn adalah salah satu ikhtiar untuk memutuskan rantai miskomunikasi itu.
Salam Sukses Mulia
Batam, 06 Feb 2019.