Leadership Qalbu
Akal dikelola,qalbu dipimpi karena sesungguhnya qalbu tidak bisa membuat:garis yang tegas bidang yang berbatas dan ruang yang solid qalbu serba cair mengalir fleksibel,sulit dikotak-kotakkan sulit ditertibkan tangga-tangganya, bermetamorfosis, bertransfromsi, mengandung emosi berperasaan, dan jiwa analogi mudahnya: laki-laki mudah dikelola sedang permpuan mesti dipimpin.
Sekarang anda bayangkan, tiba-tiba pasukan kita ngadat tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba anak-anak kita tidak mood untuk belajar. Tiba-tiba bawahan tidak menjadi penghasut gara-gara ada hal yang tidak disukai dengan bosnya persoalan kecil jadi besar karena dibumbul. Tiba-tiba meledak masalah di kantor gara-gara pengdelegasian kepada timnya tidak tuntas. Tiba-tiba lingkungan kerja dipenuhi kasak-kasuk saling memprovokasi. Terhadap semua persoalan tersebut tidak bisa resep stick and carrot, tidak bisa meritocray tidak bisa law enforcement karena qalbu tidak mudah diterbitkan.
Untuk mengatasi masalah-masalah seperti di atas serahkan kepada pemimpi feeling. Kesampingkan dulu aturan mai. Hindarkan dulu hal-hal yang menimbulkan jarak psikologis. Beri mereka perhatian tunjukkan kasih sayang kita yang tulus pada mereka. Kemudian selami masalahnya. Hingga tahu motivasi pemicunya apa. Masuklah ke psikologi mereka hingga mereka yakin bahwa kita adalah teman mereka. Ajak bicara dari hati ke hati. Bikin nyaman suasananya. Carilah pintus masuk untuk teduh. Semburkan energi cinta dalam ajak-ajakan halus kita. Jangan bahas semuanya. Cukup cari tipping point yang menjadi emosi terdalam mereka. Sentuh lebih pribadi bagian emosi terdalam tersebut. Katakan bahwa anda bersama mereka . untuk bangkit dan memulai kembali. Kemudian beri waktu untuk mereka menangis dan meluahkan perasaannya. Beri waktu mereka untuk merenung. Setelah mereka kembali bangunlah kesepakat an yang bikin mereka nyaman.
Duuh kalau setiap pemimpi mesti begitu terlalu panjang dan melelahkan itulah yang gak mampu dilakukan genetik, lain kecuali yang sudah naik maqam. Dan pemimpin feeling aslinya akan mampu melakukanannya. Kecuali bagi yang feelingnya gak berkembang. Belum terlatih jiwa kepemimpinan nya belum berada di peran alaminya sebagai pemimpi qalbu.
Referensi
Telaah bapak farid poniman, penemu STIFIn