Melejitkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus Berbasis Genetika
Nara Sumber : Benny Al Farisi
(Enterpreuner Coach)
Tanggal : 18 Maret 2018
Waktu : 08.30 – 12.00 WIB
Tempat : Cyber 2 Tower, Co-Connext Lt. 17 Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan
Dengan : STIFIn Cabang Depok.
Oleh : Aisyah Abubakar
Value dari ABK yang di miliki pada masing-masing anak :
- Setiap anak adalah berharga
- Setiap anak berprestasi
- Setiap anak berhak mendapat nama baik, setpelayanan
- & pendidikan yang layak
- Setiap anak berhak berada dalam lingkungan yang aman, nyaman, bahagia dan sehat
Faktanya :
Semakin banyak anak yang lahir dengan gangguan perkembangan
Tidak ada batasan ras, etnis, social, penghasilan keluarga, gaya hidup, dan tingkat pendidikan
Gangguan perkembangan tersebut mengakibatkan ABK ( Anak Berkebutuhan Khusus)
Sehingga muncul banyak pertanyaan-pertanyaan di benak orang tua :
- Kenapa yah anakku belum bisa bicara?
- Kenapa yah anakku bermainnya aneh?
Penyebabnya :
Pola hidup, factor X orang tua ( keturunan, si ibu ketika hamil menggunakan kosmetik berbahaya bagi perkembangan janin), keracunan logam-logam berat seperti mercury (Timba-PB)
Mendeteksi dini sebagai orang tua dengan ciri :
- Bayi terlalu tenang/terlalu sensitive
- Bayi ketika di susi tidak melihat ke wajah ibunya
- Anak menghindar/meronta ketika di pegang
- Ketika di gendong tubuh anak menjadi kaku/tegang
- Fase tumbuh kembang anak lambat
Jenis ABK di Indonesia :
- Tunanetra
- Tunarungu
- Tunagrahita
- Tunadaksa
- Tunalaras
- Tunawicara
- Tunaganda
- Potensi kecerdasan istimewa IQ ( IQ.125 )
- Talented
- Terdapat kesenjangan antara potensi dan prestasi
- Kesulitan belajar
Ciri-cirinya :
- Sulit mengeja, sulit membedakan huruf, sering menebak kata ketika membaca, kehilangan kata saat membaca, kehilangan/kehilangan huruf saat menulis, lambat dalam menyelesaikan tugas.
- Hasil kerja berantakan, sulit mengingat alat kanan dan kiri, atas dan bawah dst.
- Gangguan dalam proses belajar, membaca, menulis, & Berhitung
- Lambat belajar
- Taraf kecerdasan rata-rata atau lebih
Ciri-ciri :
Daya tangkap lambat dalam mengolah informasi yang di peroleh dari lingkungan, motivasi belajar rendah, daya ingat berjangka pendek, kurang dapat menganalisa sebab akibat.
Sering di sertai gangguan hiperaktivitas & Konsentrasi, mempengaruhi anak dalam hal komunikasi, perilaku dan interaksi social, dan gejala ini muncul sebeelum 3 tahun.
Ciri-ciri :
Keterlambatan bicara, tidak tertarik bermain/berinteraksi dengan orang lain, asik dengan dunianya sendiri, melakukan prilaku aneh, tatapan mata kosong dan ekspresi wajah monoton.
Bagaimana cara penangan ABK secara cepat tumbuh kembang dalam pembelajaran atau terapi?
- Bermain pasir, sebagai pengenalan dasar bentuk pola
- Bernyanyi dengan intonasi jelas dan lafal abjad yang jelas
- Mengajak anak ke alam bebas (taman) mengenalkan secara visual bentuk-bentuk sekitar
- Mendampingi anak ketika mengamuk/menangis di sisinya tanpa membentak
- Memeluknya ketika si anak membutuhkan perhatian selesai mengamuk
Bagaimana cara penanganan ABK secara genetic STIFIn?
Sensing = Mencontoh, secara terstruktur dengan reward (Memberi uang, makan, minum dan hadiah barang
Thinking = Analisa tugas, menganalisa tugas dengan reward ( Memberi HP, gadget, Tablet dan komputer )
Intuiting = Mencari ide dan Pola, di pecah bertahap setiap tugas yang di berikan reward (Memberi buku, alat tulis, spidol, kertas gambar kosong)
Feeling = Melalui orang belajar sambil melakukan reward (Memberi pujian, pujian, pelukan, di usap, di belai)
Insting = Merspon secara cepat dengan multisensory Reward ( Di kelitikin, di gendong, diajak melompat atau bermain).
Untuk Ayah dan Bunda lebih bisa spesifik melatih ABK-nya, kami STIFIn Cabang Depok akan mengadakan Workshop selama tiga hari di bulan April ini, bertempat di Mula Indonesia – Jakarta Selatan.
dapatkan infonya di contact kami, Salam.