STIFIn Health
BAB I. PENDAHULUAN
Penelitian ini bertujuan membuktikan kebenaran hipotesa STIFIn tentang “Ciri-ciri fisik dan dominasi organ tubuh tertentu” pada kelima Mesin Kecerdasan yang terbagi dalam 9 Personaliti Genetik.
Aplikasi konsep STIFIn sudah berkembang sangat pesat. Sudah diterapkan di berbagai bidang terutama bidang psikologi, sumber daya manusia, pendidikan, pembelajaran, organisasi dan manajemen, hubungan antara manusian.
Melihat sedemikian besar manfaat dan aplikasi STIFIn dalam kehidupan kita maka kami mencoba mengembangkan aplikasi STIFIn di bidang kesehatan dan kedokteran.
Semoga penelitian ini dapat menjadi pintu masuk aplikasi STIFIn di dalam bidang kesehatan terutama di bidang kedokteran.
Besar harapan kami konsep STIFIn ini dapat dioptimalkan untuk program preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif di bidang kesehatan.
Semoga
Allah SWT memudahkan penelitian ini dan menuntun kita dalam mengembangkan dan
mengaplikasikan STIFIn di bidang kesehatan dan kedokteran.
BAB II. HIPOTESA STIFIn TENTANG TIPOLOGI DAN ORGAN TUBUH
Berikut ini hipotesa STIFIn tentang tipologi dan organ tubuh berdasarkan Mesin Kecerdasan :
- Sensing : organ tubuh utama bagian dalam adalah lambung. Memiliki bentuk tubuh atletis.
- Thinking : organ tubuh utama bagian dalam adalah ginjal. Bentuk tubuh piknis.
- Intuiting : organ tubuh utama bagian dalam adalah hati. Bentuk tubuh astenis.
- Feeling : organ tubuh utama bagian dalam adalah paru-paru. Bentuk tubuh displastis.
- Insting : organ tubuh
utama bagian dalam adalah jantung. Bentuk tubuh stenis.
MK | Struktur Tubuh | ||
Wajah | Bentuk | Organ dominan | |
Sensing (S) | Organ wajah penuh pada ruang muka sempit (simetris) | Atletis (tulang,otot,bahu,perut, dada,kaki kuat/selaras) | Lambung |
Thinking (T) | Organ wajah kecil-kecil, muka kotak | Piknis (mesin tubuh kecil, tulang kuat) | Ginjal |
Intuiting (I) | Organ wajah panjang dan tipis-tipis, muka lonjong | Astenis (tinggi-kurus seperti pipa) | Liver/hati |
Feeling (F) | Organ wajah besar-besar pada ruang muka luas (misal: hidung jambu) | Displastis (tinggi-besar/kecil-pendek seperti buah apel) | Paru-paru |
Insting (In) | Organ wajah tajam-tajam/runcing (misal: bagian dagu dan bibir bagian bawah lebih menjorok ke depan) | Stenis (lebar di bagian bawah seperti buah pir, bahu datar) | Jantung |
MK | Struktur Tubuh | |||
Wajah | Bentuk | Temuan Lab, Ro, Spiro | Organ dominan | |
Sensing (S) | Organ wajah penuh pada ruang muka sempit (simetris) | Atletis (tulang,otot,bahu,perut, dada,kaki kuat/selaras) | Hasil spirometri FEV1 tertinggi (Si), Ukuran wajah terpanjang menurut garis vertical (S dan Se), Angka Trombosit tertinggi (S dan Se) | Sistim Pencernaan |
Thinking (T) | Organ wajah kecil-kecil, muka kotak | Piknis (mesin tubuh kecil, tulang kuat) | memiliki tubuh paling tinggi (Te) lingkaran dada terbesar (T dan Te) lingkar perut terbesar (T dan Te) lingkar pinggang terbesar (Te) Memiliki ukuran bagian antero-posterior hepar terbesar (berdasarkan USG abdomen) (Te) Salah satu MK dan PG yang memiliki ukuran ginjal terbesar (T, Ti dan Te) | Sistim Sekresi |
Intuiting (I) | Organ wajah panjang dan tipis-tipis, muka lonjong | Astenis (tinggi-kurus seperti pipa) | Ukuran bahu paling tebal (Ii) Tulang belakang terpanjang (Ie) Tulang leher terpanjang (I dan Ie) Lingkar kepala terbesar (I dan Ie) Lingkar pinggang terbesar (Ie) | Sistim Sintesa dan Sistim saraf |
Feeling (F) | Organ wajah besar-besar pada ruang muka luas (misal: hidung jambu) | Displastis (tinggi-besar/kecil-pendek seperti buah apel) | Ukuran lubang hidung (Fe) Ukuran rongga dada kanan (Fi) dan rongga dada kiri (F) Panjang bahu (Fe) Tebal bahu (F) Extremitas bawah terpanjang (Fe) Tinggi badan (F) Angka lekosit tertinggi (Fe) Kadar Eritrosit tertinggi (Fi) Angka hematokrit tertinggi (Fe) Memiliki ukuran Hepar lobus kanan dan kiri terbesar (F) Ginjal superoinferior kanan terbesar (F dan Fe) | Sistim Pernafasan |
Insting (In) | Organ wajah tajam-tajam/runcing (misal: bagian dagu dan bibir bagian bawah lebih menjorok ke depan) | Stenis (lebar di bagian bawah seperti buah pir, bahu datar) | Ukuran telinga terpanjang (MK dan PG) Ukuran lubang hidung (MK dan PG) Berat badan terbesar (MK) Eritrosit tertinggi (MK) Kadar Hb tertinggi (MK dan PG) FEV1/FVC tertinggi (MK dan PG) Salah satu MK yang memiliki ukuran lobus kanan hepar terbesar | Sistim Peredaran Darah |
BAB III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Masing-masing subyek penelitian dideskripsikan berdasarkan ciri-ciri fisik dan dominasi organ tubuh tertentu sesuai dengan hipotesa STIFIn.
Kesesuaian ciri-ciri fisik dan dominasi organ tubuh tertentu pada masing-masing MK atau PG menjadi dasar acuan untuk mendekripsikan ciri-ciri fisik MK atau PG tertentu.
BAB IV. TAHAPAN PENELITIAN
Tahapan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam 7 tahap sebagai berikut :
- Tahap pertama : menentukan subyek penelitian. Subyek penelitian adalah siswa-siswai SMPN 1 Balikpapan kelas IX (usia 13-14 tahun). Peneliti membuat kriteria subyek penelitian adalah individu yang berusia 13 sd 14 tahun dengan asumsi subyek perempuan sudah menstruasi dan subyek laki-laki sudah aqil baligh sebagai parameter bahwa organ-organ tubuh subyek penelitian sudah tumbuh dengan sempurna.
Siswa-siswi yang dipilih adalah berasal dari 3 kelas unggulan (IX-11, IX-10, IX-9) dan 3 kelas reguler (IX-8, IX-7, IX-6).
Alasan memilih 3 kelas unggulan karena peneliti berpendapat bahwa populasi penduduk Indonesia kebanyakan adalah F maka supaya lebih mudah mencari populasi T, S dan I dengan prosentase yang seimbang subyek penelitian dicari pada kelompok kelas unggulan dengan asumsi di kelas unggulan ini mayoritas T, S dan I serta disusul F dan In.
Kemudian peneliti menambahkan 3 kelas reguler dengan harapan bisa melengkapi jumlah peserta sesuai kriteria subyek penelitian serta menambah jumlah F dan In.
- Tahap kedua : mencari subyek penelitian yang terbagi dalam 5 MK dan 9 PG dengan target 90 orang subyek penelitian dengan harapan mendapatkan 10 orang mewakili masing-masing PG atau minimal 15-20 orang mewakili masing-masing MK.
- Tahap ketiga : dilakukan pengukuran fisik dan pemeriksaan medis kepada subyek penelitian di Prodia cabang Balikpapan.
- Pengukuran fisik yang dilakukan meliputi :
- Tinggi badan
- Berat badan
- Lingkar kepala
- Lingkar dada
- Lingkar perut
- Lingkar pinggang
- Ukuran lubang hidung
- Ukuran panjang telinga
- Panjang wajah
- Lebar wajah
- Panjang bahu
- Tebal bahu
- Panjang tulang leher
- Panjang tulang belakang
- Panjang tungkai dari ujung tulang pinggul sampai dengan mata kaki.
- Pemeriksaan medis
yang dilakukan :
- Pemeriksaan hematologi rutin.
Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar Hb, jumlah eritrosit, lekosit,trombosit,hematokrit.
- Pemeriksaan rontgen dada.
Untuk mengukur ukuran rongga dada, kondisi anatomi paru-paru, ukuran jantung, kondisi anatomi jantung.
- Pemeriksaan USG perut.
Untuk mengukur hepar, ginjal.
- Pemeriksaan spirometri.
Untuk mengukur kapasitas fungsi paru-paru.
- Tahap keempat : melakukan rekapitulasi hasil pengukuran dan mengelompokkan sesuai dengan MK dan PG masing-masing.
- Tahap kelima : melakukan analisa hasil pengukuran.
- Tahap keenam : membuat laporan penelitian dan kesimpulan hasil penelitian.
- Tahap ketujuh : presentasi hasil penelitian.
BAB V. SUBYEK PENELITIAN
Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi SMPN 1 Balikpapan kelas IX tahun ajaran
2015-2016. Jumlah subyek penelitian 96 orang yang terbagi dalam 5 MK dan 9 PG.
BAB VI. PELAKSANAAN PENELITIAN
VI. 1. Waktu penelitian.
Penelitian dilakukan dari tanggal 26 Agustus 2015 s/d 4 Desember 2015 di Laboratorium Klinik Prodia Balikpapan.
VI. 2. Susunan team peneliti :
Penasehat : Bapak Farid Poniman.
Ketua : dr. Hendra Agusswarman Siahaan
Wakil ketua : Didot Firmanto
Sekretaris : Siti Lestari
Pengolahan Data : H. K. Wardani, SSi.
Bagian Umum : Kusuma Djaja Iskandar, M. Raihan D. Siahaan, Agendi
VI. 3. Pelaksanaan penelitian :
a. Tahap pertama tanggal 28 Agustus 2015.
- Dilakukan pemilihan secara acak kepada siswa-siswi kelas unggulan SMPN 1 Balikpapan (kelas IX 11, IX 10, IX 9) dengan jumlah 70 orang siswa-siswi.
- Dilakukan tes STIFIn kepada siswa SMPN 1 Balikpapan yang berasal dari kelas unggulan tersebut.
- Diperoleh 49 orang peserta yang berhak mengikuti tes tahap berikutnya yaitu pengukuran fisik dan pemeriksaan medis tgl 28 Agustus 2015 dan 12 orang peserta pd tgl 29 Agustus 2015.
- Total peserta 61 orang dari kelas unggulan.
b. Tahap kedua tanggal 3 September 2015.
- Dilakukan pemilihan secara acak kepada siswa-siswi kelas reguler SMPN 1 Balikpapan (kelas IX-8, IX-7, IX-6) dengan jumlah 70 orang siswa-siswi.
- Dilakukan tes STIFIn kepada sejumlah siswa SMPN 1 Balikpapan yang berasal dari kelas regular tersebut.
- Diperoleh 35 orang peserta yang berhak mengikuti tes tahap berikutnya yaitu pengukuran fisik dan pemeriksaan medis.
c. Pelaksanaan pengukuran fisik dan pemeriksaan medis di Laboratorium Klinik Prodia Balikpapan.
d. Rekapitulasi hasil pemeriksaan.
e. Pengolahan data.
f. Pembuatan laporan penelitian.
g. Kesimpulan dan presentasi hasil.
BAB VII. HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
- ANALISA UKURAN LUBANG HIDUNG
MK | UKURAN LUBANG HIDUNG |
S | 3.47 cm |
T | 3.45 cm |
I | 3.46 cm |
F | 3.56 cm |
In | 3.56 cm |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk lubang hidung terbesar dimiliki F dan In.
PG | UKURAN LUBANG HIDUNG |
Si | 3.48 cm |
Se | 3.46 cm |
Ti | 3.42 cm |
Te | 3.48 cm |
Ii | 3.46 cm |
Ie | 3.46 cm |
Fi | 3.55 cm |
Fe | 3.56 cm |
In | 3.56 cm |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG lubang hidung terbesar dimiliki Fe dan In.
Berdasarkan
data di atas Feeling dan Insting baik secara PG maupun MK
memiliki dominasi untuk ukuran lubang hidung.
- ANALISA UKURAN RONGGA DADA
MK | RONGGA DADA KANAN | RONGGA DADA KIRI |
S | 13.12 CM | 13.46 CM |
T | 13.23 CM | 14.17 CM |
I | 13.90 CM | 14.32 CM |
F | 13.75 CM | 14.35 CM |
In | 13.63 CM | 14.00 CM |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk rongga dada kanan ukuran terbesar dimiliki oleh I, sedangkan rongga dada kiri ukuran terbesar adalah F.
PG | RONGGA DADA KANAN | RONGGA DADA KIRI |
Si | 13.560 cm | 13.750 cm |
Se | 12.670 cm | 13.170 cm |
Ti | 12.840 cm | 13.330 cm |
Te | 14.500 cm | 15.000 cm |
Ii | 13.300 cm | 13.800 cm |
Ie | 14.500 cm | 14.830 cm |
Fi | 14.500 cm | 14.700 cm |
Fe | 13.000 cm | 14.000 cm |
In | 13.630 cm | 14.000 cm |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk rongga dada kanan ukuran terbesar dimiliki oleh Te, Ie dan Fi, sedangkan rongga dada kiri ukuran terbesar adalah Te.
Dari data di atas secara MK F dan I sedangkan secara PG Te, Ie dan Fi mendominasi ukuran rongga dada.
Secara keseluruhan melihat keunggulan di MK dan PG
maka Feeling memiliki dominasi lebih
untuk ukuran rongga dada.
- ANALISA PANJANG BAHU
MK | PANJANG BAHU |
S | 14.38 |
T | 14.14 |
I | 14.09 |
F | 14.36 |
In | 13.88 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk panjang bahu terpanjang dimiliki S.
PG | PANJANG BAHU |
Si | 14.64 |
Se | 14.12 |
Ti | 13.90 |
Te | 14.38 |
Ii | 14.00 |
Ie | 14.18 |
Fi | 14.00 |
Fe | 14.71 |
In | 13.88 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk panjang bahu terpanjang dimiliki oleh Fe.
Berdasarkan
data di atas Fe secara PG dan S secara MK memiliki dominasi
untuk ukuran panjang bahu.
- ANALISA TEBAL BAHU
MK | TEBAL BAHU |
S | 16.33 |
T | 16.22 |
I | 16.81 |
F | 16.98 |
In | 16.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk bahu paling tebal dimiliki oleh F.
PG | TEBAL BAHU |
Si | 16.73 |
Se | 15.92 |
Ti | 17.00 |
Te | 15.44 |
Ii | 18.62 |
Ie | 15.00 |
Fi | 17.00 |
Fe | 16.96 |
In | 16.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk bahu paling tebal dimiliki oleh Ii.
Berdasarkan data di atas Feeling secara MK dan Ii secara PG memiliki dominasi untuk ukuran tebal bahu.
- ANALISA TINGGI BADAN
MK | TINGGI BADAN |
S | 157.89 CM |
T | 158.46 CM |
I | 157.95 CM |
F | 160.63 CM |
In | 159.69 CM |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk badan paling tinggi dimiliki oleh F.
PG | TINGGI BADAN |
Si | 158.80 cm |
Se | 156.98 cm |
Ti | 155.11 cm |
Te | 161.81 cm |
Ii | 159.85 cm |
Ie | 156.05 cm |
Fi | 160.80 cm |
Fe | 160.46 cm |
In | 159.69 cm |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk badan paling tinggi dimiliki oleh Te.
Berdasarkan data di atas Feeling secara MK dan Te secara PG memiliki dominasi untuk ukuran tinggi badan.
- ANALISA BERAT BADAN
MK | BERAT BADAN |
S | 50.75 kg |
T | 53.38 kg |
I | 53.45 kg |
F | 53.16 kg |
In | 54.53 kg |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk badan paling berat dimiliki oleh In.
PG | BERAT BADAN |
Si | 53.25 kg |
Se | 48.24 kg |
Ti | 48.01 kg |
Te | 58.74 kg |
Ii | 56.45 kg |
Ie | 50.53 kg |
Fi | 51.96 kg |
Fe | 54.67 kg |
In | 54.53 kg |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk badan paling berat dimiliki oleh Te.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan Te secara PG memiliki dominasi untuk ukuran berat badan.
- ANALISA DENYUT NADI
MK | DENYUT NADI |
S | 73.77 |
T | 75.23 |
I | 76.31 |
F | 75.94 |
In | 76.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk denyut nadi tertinggi dimiliki oleh In.
PG | DENYUT NADI |
Si | 70.45 |
Se | 77.08 |
Ti | 73.20 |
Te | 77.25 |
Ii | 74.62 |
Ie | 78.00 |
Fi | 74.70 |
Fe | 77.17 |
In | 76.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk denyut nadi tertinggi dimiliki oleh Ie.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan Ie secara PG memiliki dominasi untuk ukuran denyut nadi.
- ANALISA UKURAN TELINGA
MK | UKURAN TELINGA |
S | 5.82 |
T | 5.86 |
I | 6.04 |
F | 5.95 |
In | 6.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran telinga terpanjang dimiliki oleh In.
PG | UKURAN TELINGA |
Si | 5.86 |
Se | 5.77 |
Ti | 5.70 |
Te | 6.01 |
Ii | 6.08 |
Ie | 6.00 |
Fi | 6.07 |
Fe | 5.83 |
In | 6.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran telinga terpanjang dimiliki oleh In.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan PG memiliki dominasi untuk ukuran panjang telinga.
- ANALISA LINGKAR DADA
MK | LINGKAR DADA |
S | 79.90 |
T | 83.36 |
I | 82.26 |
F | 81.68 |
In | 81.56 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk lingkar dada terbesar dimiliki oleh T.
PG | LINGKAR DADA |
Si | 81.95 |
Se | 77.85 |
Ti | 79.40 |
Te | 87.75 |
Ii | 83.42 |
Ie | 81.09 |
Fi | 80.47 |
Fe | 82.88 |
In | 81.56 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk lingkar dada terbesar dimiliki oleh Te.
Berdasarkan
data di atas T secara MK dan Te secara
PG memiliki dominasi untuk ukuran lingkar
dada.
- ANALISA LINGKAR PERUT
MK | LINGKAR PERUT |
S | 73.20 |
T | 76.50 |
I | 75.64 |
F | 75.72 |
In | 76.06 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk lingkar perut terbesar dimiliki T.
PG | LINGKAR PERUT |
Si | 76.09 |
Se | 70.31 |
Ti | 72.55 |
Te | 80.44 |
Ii | 78.50 |
Ie | 72.77 |
Fi | 75.35 |
Fe | 76.08 |
In | 76.06 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk lingkar perut terbesar dimiliki Te.
Berdasarkan
data di atas T secara MK dan Te secara
PG memiliki dominasi untuk ukuran lingkar
perut.
- ANALISA LINGKAR PINGGANG
MK | LINGKAR PINGGANG |
S | 81.86 |
T | 84.15 |
I | 83.20 |
F | 83.67 |
In | 84.3 8 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk lingkar pinggang terbesar dimiliki In.
PG | LINGKAR PINGGANG |
Si | 83.94 |
Se | 79.77 |
Ti | 81.05 |
Te | 87.25 |
Ii | 86.85 |
Ie | 79.55 |
Fi | 83.80 |
Fe | 83.54 |
In | 84.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk lingkar pinggang terbesar dimiliki Te.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan Te secara PG memiliki dominasi untuk ukuran lingkar pinggang.
- ANALISA PANJANG TULANG BELAKANG
MK | PANJANG TULANG BELAKANG |
S | 57.53 |
T | 57.98 |
I | 58.73 |
F | 59.38 |
In | 59.00 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk tulang belakang terpanjang dimiliki F.
PG | PANJANG TULANG BELAKANG |
Si | 55.82 |
Se | 59.23 |
Ti | 54.70 |
Te | 61.25 |
Ii | 55.23 |
Ie | 62.23 |
Fi | 58.45 |
Fe | 60.30 |
In | 59.00 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk tulang belakang terpanjang dimiliki Ie.
Berdasarkan data di atas F secara MK dan Ie secara PG memiliki dominasi untuk ukuran tulang belakang.
- ANALISA PANJANG TULANG LEHER
MK | PANJANG TULANG LEHER |
S | 9.13 |
T | 8.61 |
I | 11.92 |
F | 9.27 |
In | 9.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk tulang leher terpanjang dimiliki I.
PG | PANJANG TULANG LEHER |
Si | 9.49 |
Se | 8.77 |
Ti | 9.00 |
Te | 8.21 |
Ii | 8.46 |
Ie | 15.38 |
Fi | 9.45 |
Fe | 9.08 |
In | 9.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk tulang leher terpanjang dimiliki Ie.
Berdasarkan data di atas I secara MK dan Ie secara PG memiliki dominasi untuk ukuran tulang leher.
- ANALISA PANJANG TUNGKAI BAWAH
MK | PANJANG TUNGKAI BAWAH |
S | 91.80 |
T | 92.92 |
I | 89.58 |
F | 92.00 |
In | 93.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk tungkai bawah terpanjang dimiliki In.
PG | PANJANG TUNGKAI BAWAH |
Si | 92.64 |
Se | 90.96 |
Ti | 91.20 |
Te | 94.63 |
Ii | 90.38 |
Ie | 88.77 |
Fi | 88.80 |
Fe | 95.21 |
In | 93.25 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk tungkai bawah terpanjang dimiliki Fe.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan Fe secara PG memiliki dominasi untuk ukuran panjang tungkai bawah.
- ANALISA LINGKAR KEPALA
MK | LINGKAR KEPALA |
S | 54.49 |
T | 54.38 |
I | 54.58 |
F | 54.41 |
In | 54.19 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk lingkar kepala terbesar dimiliki I.
PG | LINGKAR KEPALA |
Si | 54.36 |
Se | 54.62 |
Ti | 54.20 |
Te | 54.56 |
Ii | 54.38 |
Ie | 54.77 |
Fi | 54.18 |
Fe | 54.64 |
In | 54.19 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk lingkar kepala terbesar dimiliki Ie.
Berdasarkan data di atas I secara MK dan Ie secara PG memiliki dominasi untuk ukuran lingkar kepala.
- ANALISA PANJANG WAJAH
MK | PANJANG WAJAH |
S | 19.99 |
T | 19.30 |
I | 19.60 |
F | 19.30 |
In | 19.81 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran wajah terpanjang dimiliki S.
PG | PANJANG WAJAH |
Si | 19.97 |
Se | 20.00 |
Ti | 18.90 |
Te | 19.69 |
Ii | 19.62 |
Ie | 19.59 |
Fi | 19.53 |
Fe | 19.08 |
In | 19.81 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran wajah terpanjang dimiliki Se.
Berdasarkan data di atas S secara MK dan Se secara PG memiliki dominasi untuk ukuran panjang wajah.
- ANALISA LEBAR WAJAH
MK | LEBAR WAJAH |
S | 25.21 |
T | 26.08 |
I | 25.97 |
F | 25.89 |
In | 26.56 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran wajah terlebar dimiliki In.
PG | LEBAR WAJAH |
Si | 26.00 |
Se | 24.42 |
Ti | 25.90 |
Te | 26.25 |
Ii | 25.88 |
Ie | 26.06 |
Fi | 25.45 |
Fe | 26.33 |
In | 26.56 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran wajah terlebar dimiliki In.
Berdasarkan data di atas In secara MK dan PG memiliki dominasi untuk ukuran lebar wajah.
- ANALISA UKURAN JANTUNG
MK | UKURAN JANTUNG |
S | 10.99 |
T | 12.92 |
I | 11.35 |
F | 11.98 |
In | 11.63 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran jantung terbesar dimiliki T.
PG | UKURAN JANTUNG |
Si | 11.31 |
Se | 10.67 |
Ti | 11.33 |
Te | 14.5 |
Ii | 10.7 |
Ie | 12.00 |
Fi | 12.2 |
Fe | 11.75 |
In | 11.63 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran jantung terbesar dimiliki Te.
Berdasarkan data di atas T secara MK dan Te secara PG
memiliki dominasi untuk ukuran jantung.
- ANALISA HEPAR
MK | LOBUS KANAN | LOBUS KIRI |
S | 9.88 | 5.70 |
T | 10.64 | 6.46 |
I | 9.73 | 6.25 |
F | 10.71 | 7.91 |
In | 10.71 | 6.42 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran lobus kanan hepar terbesar dimiliki F dan In, sedangkan untuk lobus kiri dimiliki oleh F.
PG | LOBUS KANAN | LOBUS KIRI | |
Si | 9.65 | 6.06 | 7.86 |
Se | 10.10 | 5.33 | 7.72 |
Ti | 10.08 | 7.30 | 8.69 |
Te | 11.20 | 5.62 | 8.41 |
Ii | 9.31 | 5.95 | 7.63 |
Ie | 10.14 | 6.55 | 8.35 |
Fi | 11.05 | 7.80 | 9.45 |
Fe | 10.37 | 8.02 | 9.20 |
In | 10.71 | 6.42 | 8.57 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran lobus kanan hepar terbesar dimiliki Te, sedangkan untuk lobus kiri dimiliki oleh Fe.
Berdasarkan data di atas F secara MK dan Te serta Fe
secara PG memiliki dominasi untuk ukuran hepar.
- ANALISA UKURAN GINJAL
MK | SUPEROINFERIOR KANAN | SUPEROINFERIOR KIRI | ANTEROPOSTERIOR KANAN | ANTEROPOSTERIOR KIRI |
S | 9.33 | 9.36 | 3.85 | 4.67 |
T | 9.26 | 7.58 | 4.73 | 4.79 |
I | 9.1 | 9.88 | 4.22 | 5.06 |
F | 9.38 | 9.64 | 3.99 | 4.9 |
In | 8.85 | 8.85 | 3.84 | 4.59 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk ukuran lobus :
- Superoinferior kanan : F
- Superoinferior kiri : I
- Anteroposterior kanan : T
- Anteroposterior kiri : I
PG | SUPEROINFERIOR KANAN | SUPEROINFERIOR KIRI | ANTEROPOSTERIOR KANAN | ANTEROPOSTERIOR KIRI |
Si | 9.41 | 9.16 | 4.40 | 5.12 |
Se | 9.24 | 9.55 | 3.30 | 4.21 |
Ti | 9.42 | 10.09 | 4.70 | 4.52 |
Te | 9.10 | 5.06 | 4.75 | 5.05 |
Ii | 9.21 | 9.94 | 4.33 | 4.45 |
Ie | 8.99 | 9.82 | 4.11 | 5.67 |
Fi | 8.78 | 9.20 | 4.29 | 5.09 |
Fe | 9.97 | 10.08 | 3.68 | 4.71 |
In | 8.85 | 8.85 | 3.84 | 4.59 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk ukuran lobus :
- Superoinferior kanan : Fe
- Superoinferior kiri : Ti
- Anteroposterior kanan : Te
- Anteroposterior kiri : Ie
Berdasarkan data di atas terdapat variasi dominasi beberapa MK dan PG untuk dominasi untuk ukuran Ginjal.
Secara umum bisa diasumsikan bahwa T memiliki dominasi untuk ukuran ginjal.
- ANALISA SPIROMETRI
MK | VC | FVC | FEV1 | FEV1/FVC |
S | 84.14 | 78.43 | 80.21 | 101.95 |
T | 79.95 | 70.60 | 69.79 | 98.93 |
I | 93.13 | 85.21 | 83.62 | 97.59 |
F | 88.60 | 80.07 | 82.02 | 102 |
In | 77.98 | 73.94 | 75.67 | 104.67 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk angka spirometri tertinggi dimiliki :
- VC : I
- FVC : I
- FEV1 : I
- FEV1/FVC : In
PG | VC | FVC | FEV1 | FEV1/FVC |
Si | 83.62 | 85.02 | 85.14 | 99.34 |
Se | 84.65 | 71.84 | 75.28 | 104.56 |
Ti | 85.90 | 75.83 | 72.05 | 95.77 |
Te | 74.00 | 65.38 | 67.53 | 102.09 |
Ii | 93.11 | 85.34 | 84.70 | 98.70 |
Ie | 93.14 | 85.07 | 82.53 | 96.48 |
Fi | 85.20 | 79.31 | 82.56 | 103.43 |
Fe | 92.00 | 80.82 | 81.48 | 100.57 |
In | 77.98 | 73.94 | 75.67 | 104.67 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk angka spirometri tertinggi dimiliki :
- VC : Ie
- FVC : Ii
- FEV1 : Si
- FEV1/FVC : In
Berdasarkan data di atas maka I secara MK dan PG mendominasi hasil pengukuran kapasitas paru.
Keterangan:
- VC : Vital Capacity: volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimum setelah inspirasi maksimum. Atau jumlah udara maksimum pada seseorang yang berpindah pada satu tarikan napas.
- FVC : Forced Vital Capacity = Kapasitas Vital Paksa = Adalah VC yang diukur persatuan waktu.
- FEV1 : Forced Expiratory Volume1 (FEV1) adalah volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimun per satuan detik (detik pertama)
- FEV1/FVC : volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimun per satuan detik (detik pertama) dibandingkan dengan volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimum setelah inspirasi maksimum. Atau jumlah udara maksimum pada seseorang yang berpindah pada satu tarikan napas per satu satuan waktu.
- ANALISA HEMATOLOGI
- HEMOGLOBIN (Hb)
MK | Hb |
S | 14.07 |
T | 13.45 |
I | 13.36 |
F | 14.19 |
In | 14.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk kadar Hb tertinggi dimiliki In.
PG | Hb |
Si | 13.91 |
Se | 14.22 |
Ti | 13.36 |
Te | 13.53 |
Ii | 13.42 |
Ie | 13.78 |
Fi | 14.11 |
Fe | 14.27 |
In | 14.38 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk kadar Hb tertinggi dimiliki In.
Berdasarkan data di atas maka In secara MK dan PG memiliki kadar Hb tertinggi.
- ANALISA LEKOSIT
MK | LEKOSIT |
S | 9.127 |
T | 8.914 |
I | 9.206 |
F | 8.906 |
In | 9.225 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk angka lekosit tertinggi dimiliki In.
PG | LEKOSIT |
Si | 9.282 |
Se | 8.972 |
Ti | 8.805 |
Te | 9.023 |
Ii | 8.849 |
Ie | 9.563 |
Fi | 8.232 |
Fe | 9.579 |
In | 9.225 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk angka lekosit tertinggi dimiliki Fe.
Berdasarkan data di atas maka In secara MK dan Fe secara PG memiliki kadar Lekosit tertinggi.
- ANALISA ERITOSIT
MK | ERITROSIT |
S | 4.995 |
T | 4.884 |
I | 4.913 |
F | 5.076 |
In | 5.116 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk angka eritrosit tertinggi dimiliki In.
PG | ERITROSIT |
Si | 4.970 |
Se | 5.020 |
Ti | 4.852 |
Te | 4.915 |
Ii | 4.970 |
Ie | 4.856 |
Fi | 5.127 |
Fe | 5.025 |
In | 5.116 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk angka eritrosit tertinggi dimiliki Fi.
Berdasarkan data di atas maka In secara MK dan Fi secara PG memiliki kadar Lekosit tertinggi.
- ANALISA TROMBOSIT
MK | TROMBOSIT |
S | 397.250 |
T | 286.150 |
I | 362.950 |
F | 356.050 |
In | 236.200 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori MK untuk angka trombosit tertinggi dimiliki S.
PG | TROMBOSIT |
Si | 347.800 |
Se | 446.700 |
Ti | 317.300 |
Te | 255.000 |
Ii | 413.600 |
Ie | 312.300 |
Fi | 296.200 |
Fe | 415.900 |
In | 236.200 |
Penjelasan : berdasarkan hasil pengukuran di atas dengan kategori PG untuk angka trombosit tertinggi dimiliki Se.
Berdasarkan data di atas maka S secara MK dan Se secara PG memiliki kadar Trombosit tertinggi.
BAB VIII. ANALISA HASIL BERDASARKAN MK
- MK FEELING
F MEMILIKI DOMINASI SISTIM RESPIRASI (PERNAFASAN)
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini maka dapat digambarkan bahwa F memiliki kelebihan dalam :
- Ukuran lubang hidung (Fe)
- Ukuran rongga dada kanan (Fi) dan rongga dada kiri (F)
- Panjang bahu (Fe)
- Tebal bahu (F)
- Extremitas bawah terpanjang (Fe)
- Tinggi badan (F)
- Angka lekosit tertinggi (Fe)
- Kadar Eritrosit tertinggi (Fi)
- Angka hematokrit tertinggi (Fe)
- Memiliki ukuran Hepar lobus kanan dan kiri terbesar (F)
- Ginjal superoinferior kanan terbesar (F dan Fe)
Kondisi di atas membuat F memiliki dominasi dalam sistim pernafasan. Ukuran lubang hidung yang besar memudahkan udara (oksigen) masuk dalam jumlah besar ditopang dengan ukuran paru-paru yang cukup besar sehingga memungkinkan penyimpanan oksigen dalam jumlah banyak.
Untuk menunjang fungsi di atas maka F diberikan tanda fisik selain ukuran hidung dan rongga dada yang besar yaitu bahu yang panjang dan tebal.
F juga memiliki kelebihan fisik lain yaitu extremitas bawah (panjang kaki dari pinggul ke mata kaki) dengan ukuran paling panjang. Hal ini membantu F untuk memaksimalkan tubuh yang tinggi untuk mendapatkan udara lebih banyak.
Tulang yang panjang membuat sum-sum tulang F mampu memproduksi sel-sel darah dalam jumlah banyak terutama sel darah putih (lekosit). F memiliki jumlah lekosit (sel darah putih) paling tinggi (dalam batas normal) sehingga F memiliki sistim pertahanan tubuh melalui sel darah putih paling bagus.
F juga memiliki jumlah eritrosit (sel darah merah) dan hematokrit paling tinggi (dalam batas normal) sehingga F memiliki volume sel darah merah cukup banyak dimana eritrosit membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh.
Sebagai salah satu MK yang memiliki ukuran hepar paling besar membuat F mampu memproduksi sel-sel darah dan mensintesa seluruh komponen dari darah yang diolah di hati serta memiliki kemampuan metabolisme racun-racun dalam tubuh dengan baik.
F memiliki kelebihan dalam ukuran ginjal, hal ini sangat mendukung F dalam melakukan membersihkan darah dari sisa-sisa metabolisme dan racun ke luar tubuh melalui urine.
- MK THINKING sekresi
T memiliki beberapa kelebihan berdasarkan penelitian di atas, yaitu :
- memiliki tubuh paling tinggi (Te)
- berat badan paling berat (T dan Te)
- lingkaran dada terbesar (T dan Te)
- lingkar perut terbesar (T dan Te)
- lingkar pinggang terbesar (Te)
- Ukuran jantung terbesar (T dan Te)
- Memiliki ukuran bagian antero-posterior hepar terbesar (berdasarkan USG abdomen) (Te)
- Salah satu MK dan PG yang memiliki ukuran ginjal terbesar (T, Ti dan Te).
Kelebihan postur di atas membuat T layak dinobatkan menjadi pemimpin/komandan yang memiliki wibawa untuk memimpin anak buahnya.
Memiliki jantung dengan ukuran paling besar membuat T
Sebagai salah satu MK yang memiliki ukuran Hepar terbesar membuat T mampu menetralisir racun-racun di dalam tubuh dengan cepat.
Ukuran ginjal yang besar membuat T memiliki kecepatan membersihkan darah dari racun-racun sisa metabolisme dalam tubuh.
- MK INTUITING
I memiliki keunggulan sebagai berikut :
- Ukuran bahu paling tebal (Ii)
- Merupakan salah satu PG yg memiliki ukuran rongga paru kanan terbesar (I)
- Hasil spirometri SVC, FVC DAN FEV1 tertinggi untuk kategori MK I
- Ukuran spirometri tertinggi kategori PG :FVC tertinggi (Ii), SVC (Ie)
- Denyut nadi tertinggi (Ie)
- Tulang belakang terpanjang (Ie)
- Tulang leher terpanjang (I dan Ie)
- Lingkar kepala terbesar (I dan Ie)
- Lingkar pinggang terbesar (Ie)
- Memiliki kadar lekosit dan trombosit yang cukup tinggi di dalam darah.
- MK SENSING
S memiliki keunggulan dalam :
- Hasil spirometri FEV1 tertinggi Si
- Ukuran wajah terpanjang menurut garis vertical (S dan Se)
- Angka Trombosit tertinggi (S dan Se)
- MK INSTING
In memiliki dominasi dalam :
- Ukuran telinga terpanjang (MK dan PG)
- Ukuran wajah terlebar secara horizontal (MK dan PG)
- Ukuran lubang hidung (MK dan PG)
- Berat badan terbesar (MK)
- Eritrosit tertinggi (MK)
- Kadar Hb tertinggi (MK dan PG)
- FEV1/FVC tertinggi (MK dan PG)
- Salah satu MK yang memiliki ukuran lobus kanan hepar terbesar
BAB IX. KESIMPULAN
Dari data-data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar temuan karakteristik fisik dalam penelitian ini sesuai dengan ciri-ciri umum fisik STFIn.
ANALISA PENELITI
Mencermati hasil penelitian dan mencoba menghubungkan dengan hipotesa STIFIn maka peneliti menyimpulkan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan peneliti mengusulkan dominasi organ dijelaskan dengan konsep sebagai berikut :
- Sensing memiliki dominasi pada sistim pencernaan.
- Thinking memiliki dominasi pada sistim ekskresi.
- Intuiting memiliki dominasi pada sistim sintesa dan saraf.
- Feeling memiliki dominasi pada sistim pernafasan.
- Insting memiliki dominasi pada sistim sirkulasi darah dan kesimbangan tubuh (kesimpulan berdasarkan letak mesin kecerdasan In yang berada di otak tengah yang merupakan pusat keseimbangan).