Untuk anak thinking kata kuncinya adalah Think, oleh karena itu cara berfikirnya lebih menggunakan logika dan analisis, dengan begitu informasi akan mudah masuk bila berupa data yang terstruktur dan masuk akal atau rasional serta objektif.
.
Anak thinking lebih fokus pada proses menalar bacaan untuk mendapatkan logika isi dan intisarinya atau juga menalar bacaan dengan membuat struktur atau skema yang mudah. Intinya adalah mengandalkan kekuatan logikanya sehingga untuk anak thinking segala sesuatunya harus jelas sebab akubatnya dan membutuhkan keseluruhan pandangan dan tujuan.
.
Persiapan internal
Agar semakin semangat dan mudah dalam belajar, anak thinking perlu memfokuskan pikiran. Sebelum belajar sebaiknya anak thiking fokus pada materi pembelajaran dan mengesampingkan hal yang bersifat membebankan pikirannya.
Jika masih ada yang mengganggu pikirannya tulis didalam buku catatan dan lakukan setelah belajar selesai, hal tersebut sangat penting agar pikiran anak thinking bersih dan siap menghadapi materi yang akan dipelajari.
.
Persiapan eksternal
Item pendukung pembelajaran dan juga peran lingkungan akan menambah motivasinya untuk belajar, anak thinking membutuhkan media informasi yang mencangkup buku sesuai tema yang dipelajari, internet untuk mencari informasi yang ia butuhkan dan labooratorium sebagai sarana menemukan informasi atau data yang dibutuhkan.
Kecenderungan anak thinking yang SKEPTIS yaitu mudah ragu atau tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum tentu benar membuatnya berusaha mencari sendiri kebenarannya tersebut.
.