CARA BELAJAR SEORANG INSTINCT
Insting adalah kata kuncinya, maka cara berfikir anak insting lebih dominan menggunakan naluri, seperti hewan yang dianugrahi naluri tanpa berfikir langung bereaksi. Begitupun cara berfikir yang dianugrahi kepada anak insting yang disebut memiliki indra ketujuh atau mata ketiga, yaitu dianugrahi kemampuan untuk dapat menarik hikmah atas sesuatu hal yang tersembunyi, mencoba memaknai secara spiritual atas hal yang terjadi.
Bahkan terkadang ada perasaan seperti firasat yang memang terberi, artinya tanpa melalui proses berfikir lebih dahulu.
.
Persiapan internal
Agar semakin semangat dan mudah dalam belajar, anak insting perlu membangun adaptabilitas yang baik dan pastikan diri siap secara keseluruhan baik fisik, pikiran, hati dan tingkah laku. Uangkan waktu lebih sehingga dia semaksimal mungkin menyesuaikan diri dari segala kemungkinan yang akan terjadi.
Karena persentase pada setiap belahan otaknya sama, sebaiknya persiapkan semuanya dengan cara menggerakkan badan sebelum belajar, fokuskan pikiran, gali keinginan atau hasratnya, dan juga damaikan dengan bercengkrama dengan orang lain. Kesukaannya untuk nimbrung juga harus difasilitasi.
.
Persiapan eksternal
Sistem pendukung belajar dan peran lingkungan yang akan menambah motivasi anak, anak insting membutuhkan sistem pendukung berupa suasana yang kondusif, suasana yang tenang, tidak ada yang berkonflik, dan semuanya saling mendukung akan menjadi faktor eksternal yang sangat mendukung proses belajarnya.
Persiapan ekternal lainnya adalah lingkungan. Anak insting perlu terlibat dalam melakukan atau mengimplementasikan apa yang dipelajari.